Mimpi bukanlah sesuatu yang nyata, sehingga sangat wajar kalau kadang-kadang kisahnya kurang masuk akal. Sebuah penelitian menunjukkan, mimpi cenderung akan semakin tidak logis seiring dengan durasi tidur yang semakin lama.
"Kami menemukan bahwa mimpi meningkat keanehannya, dari malam masih awal hingga larut," kata Josie Malinowski dari University of Bedfordshire yang mempublikasikan penelitiannya tentang mimpi di jurnal Dreaming, dikutip dari Time, Minggu (21/9/2014).
Hal itu terungkap saat pengajar psikologi kognitif ini mengamati 16 orang yang sedang tidur. Hasil pengamatan juga menunjukkan, mimpi tentang hal sehari-hari muncul saat tidur seseorang masih berada pada tahap awal. Peristiwa-peristiwa hidup baru akan muncul kemudian.
Selain lamanya tidur, faktor cuaca juga bisa memengaruhi mimpi buruk. Begitu pula dengan kondisi kesehatan, misalnya seseorang cenderung lebih rentan mengalami mimpi buruk saat mempunyai infeksi. Hal ini terungkap dalam penelitian Patrick McNamara dari Harvard Medical School.
"Saat kita mengalami infeksi, dengan atau tanpa demam, tubuh memerlukan tidur dengan gelombang yang lebih lambat agar sistem imun bisa melawan kuman. Pada gilirannya, bisa memicu mimpi buruk yang aneh, yakni vivid dream," jelas Dr McNamara.
Sementara itu, sebuah penelitian tahun 2008 mengungkap bahwa perempuan lebih sering mengalami mimpi buruk dibandingkan laki-laki. Sebanyak 30 persen perempuan mengalaminya, sedangkan pada laki-laki hanya 19 persen. Peluang kemunculan mimpi buruk meningkat saat mengalami premenstrual syndrome (PMS).
Source : http://health.detik.com/read/2014/09/21/160210/2696580/763/riset-terlalu-lama-tidur-bikin-mimpi-semakin-tidak-masuk-akal?l992203755
"Kami menemukan bahwa mimpi meningkat keanehannya, dari malam masih awal hingga larut," kata Josie Malinowski dari University of Bedfordshire yang mempublikasikan penelitiannya tentang mimpi di jurnal Dreaming, dikutip dari Time, Minggu (21/9/2014).
Hal itu terungkap saat pengajar psikologi kognitif ini mengamati 16 orang yang sedang tidur. Hasil pengamatan juga menunjukkan, mimpi tentang hal sehari-hari muncul saat tidur seseorang masih berada pada tahap awal. Peristiwa-peristiwa hidup baru akan muncul kemudian.
Selain lamanya tidur, faktor cuaca juga bisa memengaruhi mimpi buruk. Begitu pula dengan kondisi kesehatan, misalnya seseorang cenderung lebih rentan mengalami mimpi buruk saat mempunyai infeksi. Hal ini terungkap dalam penelitian Patrick McNamara dari Harvard Medical School.
"Saat kita mengalami infeksi, dengan atau tanpa demam, tubuh memerlukan tidur dengan gelombang yang lebih lambat agar sistem imun bisa melawan kuman. Pada gilirannya, bisa memicu mimpi buruk yang aneh, yakni vivid dream," jelas Dr McNamara.
Sementara itu, sebuah penelitian tahun 2008 mengungkap bahwa perempuan lebih sering mengalami mimpi buruk dibandingkan laki-laki. Sebanyak 30 persen perempuan mengalaminya, sedangkan pada laki-laki hanya 19 persen. Peluang kemunculan mimpi buruk meningkat saat mengalami premenstrual syndrome (PMS).
Source : http://health.detik.com/read/2014/09/21/160210/2696580/763/riset-terlalu-lama-tidur-bikin-mimpi-semakin-tidak-masuk-akal?l992203755